Penelitian Pola
Resistensi Bakteri Enteropatogen (Penyebab Diare) terhadap Antibiotik
Research Report from
JKPKBPPK / 2002-07-31 10:18:00
Oleh : Pudjarwoto, Center
for Research and Development of Disease Control, NIHRD
Dibuat : 2001, dengan 0
file
Keyword : pola
resistensi; chlorampenicol; ampisilin
Subjek : ENTEROBACTER;
DIARRHEA
Penggunaan
antibiotik secara tidak Nasional pada penyakit diare telah menimbulkan
resistensi kuman terhadap antibiotik. Perkembangan resistensi kuman
terhadap antibiotik perlu dipantau agar dalam pengobatan penyakit diare dengan
antibiotik dapat dilakukan pemilihan antibiotik secara tepat.
Untuk
menambah informasi tentang pola resistensi kuman-kuman penyebab diare terhadap
Salmonella, Shigella & Vibrio Cholera yang diperoleh dari penderita diare
terhadap antibiotik chloramphenicol, Ampisilin, Tetrasiclin, kenamisin
& Kontrimoxazol. Uji resistensi dilakukan secara Disk Diffusion
methods (Kirby Baner,1996).
Hasil
penelitian menunjukkan, Shigella masih sensitif terhadap kontrimoxazol
(SXT); Namun terhadap antibiotik alternatip Ampisilin (Amp) menunjukkan
tingkat resistensi sebesar 50% Salmonella menunjukkan tingkat resistensi
sebesar 42% terhadap Ampisilin, 57% terhadap Chlorophenicol &
71% terhadap kontrimoxazol.
Disimpulkan
bahwa Shigella masih sensitif terhadap SXT, namun Salmonella telah menunjukkan
resistensi yang cukup tinggi terhadap SXT,C & Amp.
Shigella Sonnei |
Deskripsi Alternatif :
Penggunaan antibiotik
secara tidak Nasional pada penyakit diare telah menimbulkan resistensi kuman
terhadap antibiotik. Perkembangan resistensi kuman terhadap antibiotik perlu
dipantau agar dalam pengobatan penyakit
diare dengan antibiotik dapat dilakukan pemilihan antibiotik secara tepat.
Untuk menambah informasi
tentang pola resistensi kuman-kuman penyebab diare terhadap Salmonella,
Shigella & Vibrio Cholera yang diperoleh dari penderita diare terhadap
antibiotik chloramphenicol, Ampisilin, Tetrasiclin, kenamisin &
Kontrimoxazol. Uji resistensi dilakukan secara Disk Diffusion methods (Kirby
Baner,1996).
Hasil penelitian
menunjukkan, Shigella masih sensitif terhadap kontrimoxazol
(SXT);
Namun terhadap antibiotik
alternatip Ampisilin (Amp) menunjukkan tingkat resistensi sebesar 50% Salmonella menunjukkan
tingkat resistensi sebesar 42% terhadap Ampisilin, 57% terhadap Chlorophenicol
& 71% terhadap kontrimoxazol.
Disimpulkan bahwa Shigella masih
sensitif terhadap SXT, namun Salmonella telah menunjukkan resistensi yang cukup
tinggi terhadap SXT,C & Amp
sumber:
Gambar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar